Mengenal EDM, Apa Bedanya dengan Email Marketing?

Email merupakan salah satu teknologi digital yang telah berhasil bertahan dari gempuran berbagai inovasi komunikasi lainnya. Meskipun media sosial, pesan instan, dan perangkat kolaborasi bisnis semakin populer, email marketing tetap menjadi saluran komunikasi yang universal dalam dunia digital.

Kesederhanaan email menjadikannya alat pemasaran yang sangat diminati oleh berbagai bisnis. Bahkan, email mampu menghasilkan ROI hingga $38 untuk setiap $1 yang diinvestasikan—lebih tinggi dibandingkan media seperti televisi, radio, video online, media sosial, display ads, paid search, hingga affiliate marketing. Namun, kesuksesan kampanye email tidak bisa dicapai secara instan. Di tengah meningkatnya kecanggihan pembaca dan penyedia layanan email dalam menyaring pesan pemasaran, strategi kampanye email modern harus lebih variatif dan relevan.

Apa Itu EDM Marketing?

EDM (Electronic Direct Mail) adalah strategi pemasaran digital yang ditujukan untuk mempromosikan produk atau layanan kepada pelanggan atau prospek yang telah memberikan persetujuan untuk menerima email. Fokus utama dari EDM adalah membangun dan memelihara hubungan jangka panjang dengan audiens melalui konten yang relevan dan personal.

Tujuan akhir dari EDM biasanya untuk mendorong tindakan spesifik, seperti melakukan pembelian, mendaftar layanan, atau menghadiri sebuah acara.

Apa Itu Email Marketing Tradisional?

Email marketing tradisional merupakan bentuk pemasaran digital yang memanfaatkan email untuk menyebarkan informasi dan menjaga komunikasi dengan audiens. Strategi ini menargetkan audiens yang lebih luas melalui newsletter, siaran pers, pengumuman, dan penawaran promosi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pelanggan baru, mempertahankan yang lama, membangun kesadaran merek, dan meningkatkan penjualan.

Perbedaan Utama antara EDM dan Email Marketing Tradisional

Walaupun sama-sama memanfaatkan email, EDM dan email marketing memiliki pendekatan dan tujuan yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaannya:

1. Personalisasi dan Penargetan

EDM menggunakan data untuk mengirimkan konten yang sangat relevan berdasarkan minat, perilaku, atau demografi penerima. Dengan segmentasi yang tepat, pesan yang disampaikan menjadi lebih personal dan efektif.

Sementara itu, email marketing tradisional juga menerapkan segmentasi, tetapi cenderung mengirim pesan yang lebih umum dan ditujukan untuk menjangkau audiens lebih luas.

2. Strategi Konten

Konten dalam EDM biasanya dirancang untuk membangun hubungan yang kuat dengan penerima, seringkali berupa cerita, wawasan, atau penawaran eksklusif yang membangun kedekatan emosional.

Sebaliknya, email marketing tradisional cenderung mengedepankan informasi umum seperti promosi, berita, atau pembaruan brand dengan pendekatan massal.

3. Pengukuran dan Evaluasi

Keberhasilan EDM diukur dari engagement rate, retensi pelanggan, dan nilai pelanggan sepanjang waktu (customer lifetime value).

Sedangkan email marketing tradisional lebih fokus pada metrik langsung seperti open rate, click-through rate, conversion rate, dan bounce rate.

7 Langkah Membangun Kampanye EDM Marketing

1. Pilih Platform yang Tepat

Gunakan platform yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Lakukan riset dan manfaatkan uji coba gratis sebelum berlangganan.

2. Bangun Database Pelanggan

Kumpulkan data pelanggan dari berbagai sumber: pendaftaran online, pembelian di toko, media sosial, konten marketing, webinar, survei, dan lainnya. Pastikan pengumpulan data sesuai aturan privasi yang berlaku.

3. Segmentasikan Audiens Anda

Pisahkan audiens berdasarkan karakteristik atau perilaku agar Anda bisa menyampaikan konten yang relevan untuk masing-masing segmen.

4. Buat Komunikasi yang Menarik

Gunakan template email sebagai panduan. Fokuslah pada membangun hubungan dan kepercayaan terlebih dahulu, bukan langsung menjual.

5. Kirim dan Atur Autoresponder

Kirimkan email yang telah Anda susun. Jangan lupa aktifkan autoresponder seperti email sambutan atau penawaran awal otomatis.

6. Tambahkan Saluran Pemasaran Lain

EDM tidak hanya terbatas pada email. Gunakan informasi pelanggan untuk melengkapi kampanye Anda dengan media sosial, iklan PPC, SMS, atau remarketing.

7. Ukur Hasil dan Perbarui Database

Evaluasi hasil kampanye menggunakan informasi tersebut untuk mengoptimalkan database dan kampanye Anda di masa mendatang.

Jenis-Jenis Strategi dalam EDM Marketing

Berikut adalah beberapa strategi EDM yang bisa Anda terapkan:

1. Kampanye Sambutan

Berikan informasi awal atau kupon diskon kepada pelanggan baru, misalnya diskon 15% untuk pendaftaran pertama.

2. Rekomendasi Produk

Promosikan produk baru atau versi terbaru dari produk populer kepada pelanggan yang pernah membeli.

3. Studi Kasus dan Testimoni

Tingkatkan kredibilitas melalui pengalaman nyata pelanggan, cocok untuk audiens yang masih mempertimbangkan produk Anda.

4. Pengingat Keranjang Belanja

Kirim email otomatis kepada pelanggan yang meninggalkan barang di keranjang tanpa menyelesaikan transaksi.

5. Email Transaksional

Konfirmasi pembelian atau pemberitahuan pengiriman kepada pelanggan secara otomatis.

6. Email “Kami Merindukan Anda”

Kirim penawaran khusus untuk menarik kembali pelanggan yang tidak aktif.

7. Promosi Musiman

Manfaatkan momen spesial seperti Natal, Idul Fitri, atau ulang tahun pelanggan untuk memberikan promosi menarik.

8. Penawaran Waktu Terbatas

Dorong pembelian cepat melalui flash sale atau penawaran eksklusif dalam waktu terbatas.

9. Undangan Acara

Ajak audiens untuk menghadiri acara webinar, peluncuran produk, atau event eksklusif.

10. Email Konten Marketing

Bagikan blog, panduan, video, atau infografik terbaru yang relevan dengan minat pelanggan Anda.

11. Email “Temukan Kami di Media Sosial”

Arahkan audiens untuk melihat konten pendukung di media sosial guna memperkuat pesan email Anda.

12. Email Berbasis Perilaku

Kirim email otomatis saat pelanggan mengunjungi halaman produk atau mengklik tautan tertentu.

Strategi Lintas Kanal dalam EDM

EDM yang efektif seringkali dikombinasikan dengan channel lain, seperti:

  • Konten Marketing: Blog, video, dan infografik sebagai pendukung informasi dari email.
  • SMS Reminder: Untuk mengingatkan penerima tentang promo atau event penting.
  • Iklan Cetak dan Offline: Tergantung dari karakter audiens, media cetak masih bisa efektif.
  • Remarketing: Menjangkau kembali pengunjung website yang belum melakukan aksi.

Kunci utamanya adalah waktu dan konsistensi. Gunakan data yang Anda kumpulkan untuk menyusun kampanye yang lebih akurat, relevan, dan adaptif terhadap perilaku audiens Anda.

Penutup

Baik EDM maupun email marketing tradisional sama-sama memiliki tempat penting dalam dunia pemasaran digital. Namun, EDM menawarkan pendekatan yang lebih strategis dan personal, sehingga sangat efektif dalam membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Dengan menggabungkan email, data pelanggan, serta media pendukung lainnya, Anda bisa menciptakan kampanye yang tidak hanya menjual, tetapi juga membangun loyalitas dan kepercayaan.

FAQ

Apakah saya harus menggunakan software khusus untuk menjalankan EDM?

Ya, untuk menjalankan kampanye EDM secara efektif, Anda membutuhkan platform email marketing yang mendukung segmentasi, otomatisasi, analisis performa, dan integrasi dengan kanal lain seperti media sosial atau SMS.

Berapa sering saya sebaiknya mengirimkan email kepada pelanggan?

Frekuensi pengiriman tergantung pada jenis bisnis dan audiens Anda. Umumnya, satu hingga dua kali seminggu adalah frekuensi yang aman, selama kontennya relevan dan tidak mengganggu. Selalu beri opsi unsubscribe untuk menjaga kenyamanan audiens.